Dari Bandara Kualanamu, di antara sela-sela mata yang mengantuk, bakal aku ceritakan kepadamu tentang matahari yang terbit di timur, di antara sela-sela kebun kopi Kayu Aro yang dibina Aqua Danone. Dini hari aku baru saja mendaratkan kaki di Kualanamu setelah bertolak dari Balige dengan sedikit perasaan dongkol yang masih tersisa. Jam di...
Seperti panas yang turun ke bumi beberapa bulan terakhir, diselingi hujan sesekali seumpama buah matang yang memencil hanya sebiji, aku bertamu untuk ketiga kalinya ke Kinclong Car Wash dan bertemu dia lagi. Dia seumpang buah matang yang turun di Simpang Enam. Bergaun yang sama dengan balutan kemeja cream muda dan celana hitam....
Kelak kalau kau bertandan ke Kabupaten Solok, singgahlah sebentar di Kelok Batuang, tanya saja ke penduduk setempat di mana lokasi budidaya magot di tanah yang subur, orang-orang di Kelok Batuang bakal dengan senang hati menunjukkan jalan yang lurus menuju peternakan magot. Bakal kau temukan kaum ibu yang ramah sekaligus mudah senyum. Bakal...
“Main tiktok kalau ndak bapandai-pandai bisa bertengkar sama bini. Kalau saya sama bini damai-damai saja.” Mimo, kau barangkali sudah mendengkur jam segini. Selamat tidur saja dan mimpi panjang tentang ikan sarden. Wusss pasti enak. Jam satu dini hari baru saja lewat di langit Lubuk Selasih. Hujan sudah mulai turun. Dan saya memutuskan...
Mimo, lama sudah aku belum lagi berkabar dengan dirimu di Cempaka Putih. Pandemi sudah mencampakkanku ke kampung asal. Empat tahun sudah aku belum lagi menapaki Betawi. Dan kini aku lagi-lagi hanya mampu menyapamu lewat bahasa tutur yang aku tuliskan. Semoga lekas bertemu lagi. Dan rasa kangenku terhadapmu terobati seperti api yang bertemu...
Alizar Tanjung Poster wanted muncul di salah satu grup wa. "Wanted Gubernur Sumatera Barat". Tertulis dengan huruf hitam bold dengan latar cream. Di tengahnya di pasang foto Mahyeldi bergaya foto retro. "Bagi yang menemukan tolong kabarkan bahwa masyarakat Aia Bangih menunggu. Harus berapa nyawa Gubernur Sumatera Barat mau menerima massa aksi?" Itu...
Menjual Bawang MerahSajak Alizar Tanjungkau mekarkan terpal plastik beningdi pasar bukit sileh jum'at sore ini,kau tumpahkan tumpukan bawang merahsedikit basah itu, serupa kau menumpahkanusia retak di lereng tanah perkebunan karansadah. “sisa bawang terakhir di musim kabut,”katamu ke tengkulak yang menawarharga kelewat murah itu, kau usap uratdi pangkal leher. dingin. 2023
Orang kaya baru itu sudah berdiri di tubir jembatan. Dia merentangkan tangan serupa sayap burung merpati. Dia pejamkan mata. Dia rasakan angin laut yang berhembus ke daratan pelabuhan Batang Arau. Dia rasakan sensasi udara yang menyapu pelipisnya, perlaha merayap ke pangkal telinga. Kemudian berlalu begitu saja jauh ke hulu. Dia merasa tiba-tiba...
Tentu tidak mudah untuk hidup dalam dunia nyata seraya dunia maya, dunia maya serasa dunia nyata. Batas benar-benar menjadi kabur. Kemudian hanyut dalam batas yang kabur. Seolah-olah lupa atau benar-benar melupakan, tahu-tahu benar-benar sudah tenggelam untuk waktu yang panjang dan serba tidak menentu. Saya kembali berikhtiar mencatat tentang apa yang diingat dan...
Waktu terlalu singkat untuk hilang fokus terhadap hal kecil. Fokus dan komitmen pada hal besar dalam waktu yang sebentar ini.
© 2023 alizartanjung