LATEST POST

Buah Jatuh di Simpang Enam

Seperti panas yang turun ke bumi beberapa bulan terakhir, diselingi hujan sesekali seumpama buah matang yang memencil hanya sebiji, aku bertamu untuk ketiga kalinya ke Kinclong Car Wash dan bertemu dia lagi. Dia seumpang buah matang yang turun di Simpang Enam. Bergaun yang sama dengan balutan kemeja cream muda dan...

Read more

Magot di Tanah yang Subur

Kelak kalau kau bertandan ke Kabupaten Solok, singgahlah sebentar di Kelok Batuang, tanya saja ke penduduk setempat di mana lokasi budidaya magot di tanah yang subur, orang-orang di Kelok Batuang bakal dengan senang hati menunjukkan jalan yang lurus menuju peternakan magot. Bakal kau temukan kaum ibu yang ramah sekaligus mudah...

Read more

Gizi Buruk Stunting, Bala

Mimo, lama sudah aku belum lagi berkabar dengan dirimu di Cempaka Putih. Pandemi sudah mencampakkanku ke kampung asal. Empat tahun sudah aku belum lagi menapaki Betawi. Dan kini aku lagi-lagi hanya mampu menyapamu lewat bahasa tutur yang aku tuliskan. Semoga lekas bertemu lagi. Dan rasa kangenku terhadapmu terobati seperti api...

Read more

Gubernur Berposter Wanted

Alizar Tanjung Poster wanted muncul di salah satu grup wa. "Wanted Gubernur Sumatera Barat". Tertulis dengan huruf hitam bold dengan latar cream. Di tengahnya di pasang foto Mahyeldi bergaya foto retro. "Bagi yang menemukan tolong kabarkan bahwa masyarakat Aia Bangih menunggu. Harus berapa nyawa Gubernur Sumatera Barat mau menerima massa...

Read more

Sajak Menjual Bawang Merah – Alizar Tanjung

Menjual Bawang MerahSajak Alizar Tanjungkau mekarkan terpal plastik beningdi pasar bukit sileh jum'at sore ini,kau tumpahkan tumpukan bawang merahsedikit basah itu, serupa kau menumpahkanusia retak di lereng tanah perkebunan karansadah. “sisa bawang terakhir di musim kabut,”katamu ke tengkulak yang menawarharga kelewat murah itu, kau usap uratdi pangkal leher. dingin. 2023  

Read more

Yang Diingat dan Dilupakan

Tentu tidak mudah untuk hidup dalam dunia nyata seraya dunia maya, dunia maya serasa dunia nyata. Batas benar-benar menjadi kabur. Kemudian hanyut dalam batas yang kabur. Seolah-olah lupa atau benar-benar melupakan, tahu-tahu benar-benar sudah tenggelam untuk waktu yang panjang dan serba tidak menentu. Saya kembali berikhtiar mencatat tentang apa yang...

Read more

Follow Me